Sakit Keras, Tukul Arwana Sampai Kuras Tabungan

KUDA77 – Kabar menggembirakan datang dari komedian senior tanah air Tukul Arwana yang kondisi kesehatannya mulai berangsur-angsur membaik.

Sebelumnya, Tukul yang menjalani perawatan intensif sejak tahun 2021 tesebut di kabarkan sudah mulai membaik.

Seiring dengan berjalannya waktu, muncul pula pertanyaan seputar biaya perawatan Tukul.

“Setahu aku, sejauh ini, untuk biaya masih di cover sama keluarga ya,” ujar sahabat sekaligus rekan kerja Tukul Vega Darwanti.

Vega juga mengatakan bahwa dia cukup yakin Tukul dan keluarganya memiliki tabungan yang cukup untuk membiayai pengobatan yang tentunya tidak murah.

Aku lihatnya Mas Tukul Alhamdulillah punya tabungan yang bisa mengcover kesehatannya,” sambung Vega lagi.

Vega sendiri tidak menyebutkan dengan detail mengenai sumber dana yang di gunakan untuk perawatan Tukul. Namun pastinya, ketika pengobatan itu di tanggung oleh tabungan pribadi, akan sangat mungkin bagi seseorang untuk kehilangan seluruh uang mereka.

Satu hal yang mungkin bisa di pertimbangkan untuk memitigasi masalah berobat dengan uang pribadi adalah dengan asuransi penyakit kritis.

Asuransi ini tidaklah sama dengan asuransi kesehatan, cara kerja asuransi penyakit kritis adalah lewat proses klaim. Asuransi tersebut akan memberikan santunan berupa uang tunai ketika seseorang terdiagnosa penyakit kritis tersebut.

Seperti di ketahui, pendarahan otak seperti yang di alami oleh komedian senior Tukul Arwana bisa di sebabkan karena beberapa hal. Di kutip dari Web MD, beberapa di antaranya adalah trauma kepala, tekanan darah tinggi, aneurisma, kelainan pembuluh darah, angiopathy amyloid, gangguan darah, penyakit hati, tumor otak.

Aneurisma itu sendiri adalah pembuluh darah otak sendiri sudah tergolong dalam penyakit kritis. Jika pendarahan yang di sebabkan karena aneurisma, maka besar kemungkinan dana dari asuransi penyakit kritis yang di miliki bisa di cairkan.

Harapan kedepannya, mereka yang sudah terdiagnosa bisa beristirahat dengan dan fokus pemulihan tanpa harus memikirkan biaya perawatan atau biaya hidup.

Besaran santunan dari penyakit kritis itu sendiri cukup beragam. Namun tentunya, semakin besar tanggungan, semakin mahal pula premi yang akan di bayarkan.